Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tata Cara Wudhu yang Benar beserta Bacaannya

Tata Cara Wudhu yang Benar beserta Bacaannya - Pengertian wudhu menurut arti bahasanya bersih dan indah, sedangkan pengertian menurut arti syara' adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu yang diawali dengan niat.

Dasar hukum wudhu adalah firman Allah SWT dalam Surah al-Maidah 6:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu ingin shalat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai siku, dan usaplah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai mata kaki. (Surat al-Maidah: 6)

Dan hadits Nabi Muhammad SAW :

Artinya: Allah tidak akan menerima shalat tanpa wudhu (HR Muslim)

Tata cara wudhu yang benar beserta bacaannya

Tata Cara Wudhu yang Benar beserta Bacaannya


Apabila ditanya bagaimana cara wudhu yang benar? Maka jawabannya adalah wudhu yang sesuai atau memenuhi syarat dan fardhu nya serta tidak melewatkan kesunnahan wudhu. 

Maka dari itu, dalam wudhu ada 9 sub pembahasan yaitu syarat wudhu, fardhu atau rukun wudhu, sunnah, dll, dan akan kami jelaskan secara berurutan. Namun sebelum itu, perlu diketahui bahwa syarat dan fardhu (baik dalam wudhu maupun lainnya) adalah dua hal yang harus terpenuhi.

Bedanya, syarat adalah hal yang tidak esensial, atau dengan kata lain kewajiban sebelum wudhu, sedangkan fardhu adalah hal esensial atau komponen wudhu yang harus dilaksanakan.

Syarat Wajib Wudhu

  1. Islam
  2. Baligh
  3. Masuk akal


Syarat Pelaksanaan Wudhu :

  1. Menggunakan air suci dan bersuci. (baca juga; pembagian air untuk bersuci)
  2. Aliran air pada anggota wudhu yang harus dibasuh
  3. Tidak ada pada anggota wudhu yang dapat mengubah sifat air secara kuat, seperti pewarna dll
  4. Tidak ada yang menghalangi masuknya air ke tempat wudhu, seperti lilin, cat, dll
  5. Masuknya waktu sholat bagi orang yang sedang istihadloh dan orang yang berbahagia

Fardhu Wudhu

  1. Niat Wudhu
  2. Membasuh muka
  3. Membasuh tangan sampai siku
  4. Mengusap bagian kepala
  5. Membasuh kaki sampai mata kaki
  6. Tartib

Penjelasan

1. Niat wudhu

Niat adalah dengan sengaja melakukan suatu pekerjaan yang disertai dengan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, dalam wudhu, niat harus bersamaan dengan membasuh sebagian wajah. 

Selain itu niat harus diucapkan dengan hati, tidak cukup hanya diucapkan dengan lisan, dalam arti hati kita harus benar-benar sadar dan mau berwudhu, sedangkan mengucapkan dengan lisan hukumnya sunnah membantu menstabilkan hati.

Bentuk niat dalam wudhu bermacam-macam, yaitu: niat menghilangkan hadats kecil, fardhu wudhu, dll. Contoh niat wudhu yang paling populer :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالىَ

Artinya : Aku niat menunaikan kewajiban wudhu, menghilangkan hadats kecil, karena Allah ta'ala

Kesunnahan sebelum niat wudhu

a) Siwak dengan benda yang dapat menghilangkan kotoran yang menempel pada gigi

b) Membaca basmalah pada awal wudhu atau pada tengah saat mutawadhi (orang yang berwudhu) lupa membacanya atau sengaja tidak membacanya pada awal wudhu.

c) Membasuh kedua telapak tangan sampai dengan pergelangan tangan.

d) Berkumur. Setidaknya dengan memasukkan air ke dalam mulut, lebih utama dengan memutar air di dalam mulut hingga menyentuh seluruh rongga mulut, termasuk gusi dan gigi serta dibantu dengan ibu jari tangan kiri untuk membersihkannya.

e) Menghirup air ke dalam hidung. Setidaknya masukkan air ke dalam hidung Anda, lebih baik dengan menyedot air ke bagian dalam hidung dan kemudian menyemprotkannya

f) Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung secara bersamaan dengan satu tegukan.

g) Ucapkan niat dengan perlahan.

2. Membasuh muka

Batas muka memiliki dua bagian:

a) Bagian wajah dari atas ke bawah (memanjang) mulai dari kepala yang umumnya ditumbuhi rambut hingga ujung dagu dan tulang rahang bawah.

b) Bagian wajah antara dua sisi kanan dan kiri (melebar) adalah tempat di antara kedua telinga.

Yang wajib dibasuh adalah seluruh bagian wajah yang terlihat (luar) dan segala sesuatu yang tumbuh di wajah, seperti bulu mata, alis, kumis, janggut, dll. 

Sedangkan bagian dalam mulut dan lubang hidung tidak wajib dibasuh. karena bukan bagian dari wajah yang terlihat. Begitu juga dengan mata, karena tidak selalu terbuka, sering menutup saat berkedip.

Sedangkan batasan mencuci adalah air mengalir pada kulit. Tidak cukup hanya menempel saja.

Kesunnahan membasuh wajah:

Ithalat al-Ghurrah: menambah membasuh muka dari batas yang wajib dibasuh.

3. Membasuh kedua tangan sampai siku

Termasuk yang wajib dibasuh adalah apa yang tumbuh di permukaan tangan, seperti rambut dan kuku meskipun panjang. Selain itu, perlu juga membasuh sebagian kecil tangan yang melewati siku untuk memastikan kesempurnaan membasuh pada siku.

Kesunnahan membasuh tangan:

a) Memperpanjang basuh sampai lengan berada di atas siku (itâlat at-tahjil).

b) Interupsi jari-jari, caranya dengan berbarengan jari-jari tangan kiri dengan jari-jari tangan kanan (tasybiq).

4. Mengusap bagian kepala

Batas mengusap kepala adalah jika air dapat mencapai bagian tersebut, tanpa harus mengalir. Dalam mengusap sebagian kepala, sekurang-kurangnya dengan mengusap apa saja yang ada pada sempadan kepala, baik kulit maupun rambut,

Kesunnahan saat mengusap kepala

a) Usap semua yang ada pada kepala, cara paling utama adalah dengan meletakkan dua jari telunjuk di depan kepala sedangkan ibu jari berada di pelipis (sisi kepala). Kemudian kedua jari telunjuk ditarik kembali hingga ke tengkuk, lalu dikembalikan ke depan kepala.

b) Menyeka daun telinga luar dan dalam serta lubangnya. Cara paling utama adalah dengan memasukkan dua jari telunjuk yang telah dibasahi ke dalam liang telinga, sedangkan dua ibu jari digunakan untuk mengusap daun telinga dari bawah ke atas, kemudian kedua telapak tangan yang basah diusapkan pada sudut kedua telinga sehingga benar-benar merata (istidzhar).

5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

Agar kaki benar-benar dicuci, beberapa betis harus dicuci juga.

Kesunnahan saat membasuh kaki

a) Membasuhnya sampai ke lutut (itâlat at-tahjil)

b) Menyela-nyela jari kaki, cara yang benar adalah dengan memasukkan jari kelingking tangan kiri dari bawah jari kaki, menariknya ke atas, dimulai dengan jari kelingking kaki kanan dan seterusnya sampai kelingking kiri.

6. Tertib

Tartib adalah menunaikan rukun wudhu sesuai perintah, dimulai dari niat hingga membasuh kaki. Jika tidak dalam urutan yang benar, maka yang tidak dalam urutan dianggap tidak sah.

Contoh: Setelah mencuci tangannya, dia langsung membasuh kakinya. Membasuh kaki tidak sah, maka harus membasuh sebagian kepala terlebih dahulu, baru kemudian membasuh kaki.

Kemudian setelah itu wajib membaca doa dengan menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dan mengangkat wajah, dan membaca surat al-Qadr tanpa mengangkat tangan, shalat wudhu adalah sebagai berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إَِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا َشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَك اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِك أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إلَيْك وَصَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang selalu disucikan, dan bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh. Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah atas junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Selain hal di atas, masih ada beberapa kesunnahan yang bisa dilakukan pada masing-masing rukun, yaitu:

a) Menggosok anggota wudhu saat mencuci.

b) Membasuh atau menggosok anggota wudhu sebanyak tiga kali

c) Memprioritaskan sisi kanan anggota wudhu saat mencuci tangan dan kaki

d) Muwalah (terus menerus, tanpa penundaan), yaitu: mempercepat pencucian setiap anggota wudhu sedangkan anggota sebelumnya belum kering.

e) Lakukan sendiri (tidak dibantu orang lain dalam menyeka atau mencuci anggota wudhu)

f) Jangan berbicara selama wudhu kecuali benar-benar diperlukan

g) Jangan mengeringkan anggota wudhu yang telah dicuci dengan handuk tersebut, kecuali karena udzur, seperti dingin dan sebagainya.

Hal-hal yang membatalkan wudhu

1. Keluarnya sesuatu dari alat kelamin (qubul atau anus) selain sperma.

2. Hilang akal karena gila, epilepsi (epilepsi), pingsan atau tidur tanpa mengatur bokong.

3. Menyentuh farji, baik alat kelamin (qubul) maupun anus (anus) manusia atau jin, dengan telapak tangan bagian dalam dan tanpa halangan.

4. Menyentuh kulit laki-laki dan perempuan lain (bukan mahram) yang telah dewasa (mencapai usia yang umumnya dapat membangkitkan syahwat) tanpa hambatan apapun.

Hal-hal Yang Diharamkan Bagi Orang Yang Hadats

1. Sholat, sujud tilawah, sujud syukur.

2. khutbah jumat

3. Menyentuh Mushaf, yaitu segala sesuatu yang membaca Al-Qur'an dengan maksud untuk dibaca (deres; bahasa Jawa)

4. Membawa Mushaf

5. Thawaf, baik yang wajib maupun yang sunnah

Hal-hal yang dimakruhkan dalam Wudhu

1. Ishraf atau penggunaan air yang berlebihan (lebih dari cukup)

2. Memprioritaskan anggota wudhu kiri

3. Lebih dari tiga kali pencucian diyakini telah sempurna

4. Kurang dari tiga kali pencucian bahkan jika Anda hanya ragu

5. Terlalu banyak berkumur, atau menghirup air hidung saat berpuasa.

Waktu yang disarankan untuk wudhu

1. Membaca Al-Qur'an

2. Mendengarkan Hadits

3. Belajar agama

4. Masuk masjid

5. Ingin berdzikir

6. Untuk Sa'i

7. Wukuf di Arafah (berhenti di tanah Arafah)

8. Ziarah, khususnya makam Nabi Muhammad

9. Khutbah selain khutbah jumat

10. Sebelum tidur

11. Sebelum adzan

12. Sebelum mandi junub

13. Setelahcmembawa jenazah

14. Membawa kitab tafsir yang memiliki lebih banyak surat tafsir dari pada surat Al Qur'an 

15. Setelah berkata kotor

Post a Comment for "Tata Cara Wudhu yang Benar beserta Bacaannya"